MPLS Hari ke-2 SMA Negeri 14 Medan Persiapan Fisik dan Mental untuk Proses Pembelajaran
Masa Pengenalan Lingkungan Sekokah (MPLS) hari ke-2 di SMA Negeri 14 Medan diisi dengan kegiatan fisik berupa senam pagi dan Peraturan Baris Berbaris. Itu pula sebabnya, pada hari ke-2 ini seluruh siswa mengenakan pakaian olah raga. Aktivitas senam pagi ini dilakukan untuk mengembangkan komponen fisik dan kemampuan gerak (motor ability).
Hasil penelitian menunjukkan bahwa orang – orang yang melakukan senam secara teratur akan berkembang daya tahan ototnya, kekuatannya, kelenturannya, koordinasi, kelincahan, serta keseimbangan tubuhnya. Selain itu pada usia remaja, kegiatan senam pagi bersama berguna untuk meningkatkan imun serta menjaga kesehatan tubuh sehingga siswa lebih bersemangat dalam menjalankan aktivitas.

Sama seperti materi Bela Negara di hari pertama, materi Peraturan Baris Berbaris juga diberikan oleh bapak-bapak dari Koramil 0201-03/MD yang terdiri dari :
Kapten ARM Yani Darma Putra
Serka Mhd Damse Siregar
Sertu Slamat Rianto
Serda Ahmad Suyadi
Hampir sama seperti senam pagi, baris berbaris juga memberikan manfaat kesehatan dan kebugaran. Aktivitas ini melibatkan gerakan tubuh secara teratur, sehingga memberikan latihan fisik yang bermanfaat. Mengikuti irama dan pola gerakan dalam baris berbaris membantu meningkatkan koordinasi, kelenturan, dan kekuatan otot. Selain itu, dengan berpartisipasi dalam baris berbaris, seseorang juga dapat mengembangkan stamina dan daya tahan tubuh. Kebugaran fisik yang diperoleh dari baris berbaris berkontribusi pada kesehatan secara keseluruhan.

Dalam baris berbaris, setiap individu harus mengikuti instruksi dengan tepat waktu dan mengikuti tata tertib yang ditetapkan. Disiplin ini membantu melatih kesadaran diri, mengontrol emosi, dan mengikuti perintah dengan patuh. Itulah sebabnya, Peraturan Baris Berbaris menjadi salah satu materi yang penting dalam MPLS.
Dalam prosesnya, peserta belajar untuk memahami pentingnya menghargai otoritas dan mengikuti aturan yang ada. Kedisiplinan yang ditanamkan dalam baris berbaris akan berdampak positif dalam kehidupan sehari-hari, baik dalam pendidikan, pekerjaan, maupun dalam kehidupan sosial.

Setelah kegiatan PBB, sesi akhir MPLS hari ke-2 diisi dengan kegiatan Test Diagnostik Kognitif dan Non kognitif Kurikulum Merdeka. Test Diagnostik k9gnitif ini dilakukan untuk mengidentifikasi capaian kompetensi siswa.
Sedangkan asesmen diagnostik non kognitif bertujuan untuk mengukur aspek psikologis dan kondisi emosional dari peserta didik sebelum memulai pembelajaran. Dengan demikian, pelaksanaan asesmen diagnosis non kognitif lebih menekankan pada kesejahteraan psikologis dan emosi peserta didik.
Seluruh rangkaian kegiatan MPLS ini tentunya bertujuan agar peserta didik dapat siap secara fisik dan mental mengikuti pembelajaran di dalam kelas.
#edisikuatkanhati#
#membàcamenambahilmumenulismengikatilmu#
Langit Biru di Sekolahku, SMA Negeri 14 Medan, 16 Juli 2024



Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Keren banget MPLSnya bunda, semangat dan semangat!